الحمد لله الذي ارسل رسوله رحمة للعالمين. أشهد أن لاإله الا الله وحده لاشريك له الملك الحق المبين. وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله الضادق الامين. اللهم صل وسلم وبارك على من ارسله رحمة للعالمين، سيد نا محمد وعلى آله و أصحابه اجمعين.
أما بعد: فيا عبا الله، اوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون.
فقد قال الله سبحانه وتعالى فى القرآن الكريم: وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًاۗ قَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُّجِيبٌ (٦١)
Alhamdulillah, kita persembahkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., atas rahmat, hidayah dan taufiq serta nikmat kesehatan dan kekuatan yang diberikan kepada kita sehingga kita bisa hadir di tempat yang mubarakah ini untuk melaksanakan kewajiban kita kepada Allah swt. sekaligus memenuhi kebutuhan rohani kita. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad saw., Nabi dan Rasul, yang diutus oleh Allah swt. ke permukaan bumi ini untuk menuntun manusia kepada jalan yang diridhai Allah swt. sekaligus pembawa rahmat bagi semesta alam.
Manusia adalah ciptaan Allah di muka bumi yang paling sempurna penciptaannya dibandingkan makhluk lain, Kelebihan dan kesempurnaan penciptaan manusia dari kahluk lainnya, diikuti dengan pemberian tugas dan tanggung jawab untuk membangun dan memakmurkan bumi serta melestarikan lingkungan hidup sesuastu dengan petunjuk Allah swt.
Hal itu ditegaskan dalam al-Qur’an Surah Hu>d/11: 61:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًاۗ قَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُّجِيبٌ (٦١)
Terjemahnya:
Dan kepada kaum S|amu>d (Kami utus) saudara mereka Saleh. Saleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)”.
Agar manusia dapat melaksanakan tanggung jawab yang dibebakan kepada mereka, Allah swt. memberikan manusia potensi akal serta petunuk wahyu untuk mengelola dan mengambil manfaat dari kekayaan alam sebaik-baiknya, sambil tetap beriman dan taat pada ketentuan Allah. Manusia diberikan kesempatan untuk menikmati dan memanfaatkan kekayaan alam serta menjaganya dari kerusakaan, karena bumi tempat manusia hidup dan beribadah dan membangun peradaban, bukan hanya untuk generasi tertentu, melainkan juga untuk generasi-generasi seterusnya. Karena itu, Allah swt. memerintashksn untuk menjaga dasn melsdtasrikan lingkungan hidup serta melarang berbuat kerusakan di bumi. Dalam al-Qur’an Surah al-Qas}as}/28: 77, Allah swt. berfirman:
وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٧٧)
Terjemahnya:
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
Semua yang ada di langit dan bumi, lautan dan daratan, sungai-sungai, matahari dan bulan, malam dan siang, tanaman dan buah-buahan, binatang melata dan binatang ternak, merupakan ciptaan Allah yang memang ditundukkan bagi kemudahan manusia dalam mengelola kebutuhan hidupnya. Hal tersebut juga membuktikan bahwasanya Allah memberikan kenikmatan, keberkahan dan manfaat yang begitu besar kepada manusia. Sehingga terlihatlah kekuasaan dan segala pemberian dari-Nya. Sebagaimana firman Allah swt. dalam QS. al-Ja>s\iyah/45: 13.
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعًا مِّنۡهُۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَتَفَكَّرُونَ (١٣)
Terjemahnya:
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berحikirز
Dewasa ini, bumi yang menjadi tempat tinggal bagi manusia, perlu mendapatkan perhatian yang serius agar tidask terjadi kerusakan lingkungan. Berbagai fakta menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan atau biasanya disebut dengan krisis ekologi sedang mengalami peningkatan. Jika kondisi yang seperti ini tidak segera diatasi secara serius, maka keberlangsungan alam dan manusia berada dalam ancaman yang sangat serius, dan yang tidak kalah pentingnya adalah terganggunya stabilitas nasional yang juga oleh seluruh komponen anak bangsa.
Berbagai bencana muncul silih berganti akibat kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia. Keseimbangan lingkungan hidup menjadi terganggu, di antarnya disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak menghargai lingkungan dengan mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kelestarian dan keseimbangannya. Misalnya kebarakan hutan berskala besar atau alih fungsi hutan untuk kepentingan membuka lahan, mendirikan bangunan di tempat-tempat serapan air yang berpotensi menyebabkan banjir dan juga tanah longsor, pertambangan ilegal untuk mengeruk sumber daya alam yang dapat menyebabkan pencemaran (udara, air dan tanah), dan kerusakan lainnya yang berdampak buruk pada ekosistem.
Tindakan ekploitasi berlebihan tersebut pada dasarnya disebabkan oleh sikap mental manusia yang cenderung berlebih-lebihan (isra>f) bersifat boros (tabz{i>r) dan bermewah-mewahan (itra>f) yang merupakan sikap buruk yang diproduksi oleh hawa nafsu. Artinya, ketika seseorang tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya, maka ia cenderung melampaui batas-batas kebenaran dan kewajaran, yang dicirikan antara lain; bersifat serakah, tidak puas, ingin lebih dari orang lain (dalam makna negatif), seperti halnya manusia cenderung menggunakan harta diluar batas kewajaran. Hal ini sebagaimana tercantum dalam QS. al-Ru>m/30:41.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (٤١)
Terjemahnya:
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ayat tersebut telah membuktikan bahwa al-Qur’an menaruh perhatian yang besar terhadap alam lingkungan. Bahwa kerusakan yang terjadi di bumi ini disebabkan oleh sifat tamak manusia, yang terutama telah mengalami krisis spiritual keimanan kepada Allah, sebab alam ini pada mulanya diciptakan dalam keadaan seimbang.
Kerusakan lingkungan tanpa pelestarian secara serius aakan mengganggu stabilitas nasional, karena itu kesadaran seluruh komponen anak bangsa dalam pelestarian dan pemuliaan lingkungan hidup merupakan sebuah keniscayaan
Menghadapi berbagai masalah yang dihadapi bangsa ini dengan umat Islam sebagai penduduk mayoritas, harus tampil sebagai khaira ummah melaksanakan amar makruf, nahi mungkar serta memperkokoh iman dan takwa sebagai bangunan kehidupan yang melahirkan amal saleh serta kerahmatan bagi semesta alam, baik pada manusia, maupun pada dunia flora dan fauna. Dan yang yang tidak kalah pentingnya adalah memahami dan mengamalkan tuntunan Allah swt. dalam al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw.
Semoga Allah swt. senantiasa memberikan hidayah dan rahmat-Nya dalam memelihara, melestarikan dan memuliakan lingkungan hidup demi mencapai rudha Allah swt. aamiin ya Rabbal aalamiin.
*) Khutbah Jumat Masjid Al-Markaz Al-Islami, 09 Juni 2023