Jumat, Maret 28, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaDakwahAl-Markaz Al-Islami Makassar Gelar Nisfu Sya’ban sebagai Perwujudan Wasathiyah Islamiyah

Al-Markaz Al-Islami Makassar Gelar Nisfu Sya’ban sebagai Perwujudan Wasathiyah Islamiyah

Penulis : Prof. Dr. KH. Muammar Bakry, Lc, M.Ag

SYA’BAN adalah bulan kedelapan dari kalender Qamariyah atau Hijriyah. Dinamakan Sya’ban berakar dari kata Sya’ab (suku/bangsa), karena masyarakat arab ketika itu menjadikan Sya’ban sebagai bulan konsolidasi kekuatan dalam mempersiapkan perang setelah terjadi gencatan senjata di bulan Rajab yang dimuliakan sebagai bulan yang disepakati untuk tidak ada pertumpahan darah.

Bagi kita bangsa Indonesia, tidak ada salahnya Bulan Sya’ban tahun ini dijadikan sebagai momentum bulan konsolidasi kebangsaan setelah kita helat pilkada serentak yang telah menghasilkan kepemimpinan di tingkat provinsi, kota dan kabupaten.

Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan istimewa karena diapit dua bulan yang amat mulia, yakni Rajab dan Ramadhan. Keistimewaan Sya’ban paling tidak ada pada tiga sebab; Pertama, peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Kedua, rekapitulasi tahunan amalan manusia untuk dilaporkan kepada Allah swt. Dalam hadis Annasa’i Rasulullah saw menyebut bahwa beliau banyak berpuasa di bulan Sya’ban karena senang jika amalnya dilaporkan kepada Allah swt dalam keadaan berpuasa. Ketiga, turunnya ayat tentang anjuran salawat kepada Rasulullah saw, yaitu Surat al-Ahzab ayat 56 sebagai berikut (Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman, salawatlah kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya). Karena itu juga, Sya’ban digelar juga dengan bulan Nabi Muhammad saw, sebelumnya Rajab adalah bulan Allah, dan Ramadhan adalah bulannya umat Nabi Muhammad saw. Demikian beberapa riwayat yang menjelaskan itu.

Selain tiga alasan keistimewaan Sya’ban di atas, juga ada malam khusus dan mulia dari bulan Sya’ban yaitu malam Nisfu Sya’ban (pertengahan Sya’ban). Banyak jalur periwayatan hadis menjeleskan fadilahnya, itu menunjukkan keabsahannya. Selain yang disebutkan dalam al-Qur’an sebagai malam penentuan nasib makhluk, ditafsirkan oleh ulama pada QS. Addukhan; 4 (Pada malam itu diputuskan oleh Allah segala urusan yang penuh hikmah, yaitu segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk di bumi, seperti hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk, dan sebagainya).

Kalau demikian Nisfu Sy’aban adalah malam penentuan nasib makhluk terutama manusia. sekalipun sebagian ulama ada yang menjelaskan bahwa malam penentuan nasib adalah malam Laylatu Qadr di bulan Ramadhan. Dua pandangan yang berbeda dapat disatukan dengan metode (attawfiq/kompromi) dengan analogi akademik bahwa malam nisfu sya’ban adalah malam yudicium (penentuan keserjanaan), dan malam laytul qadr adalah malam wisuda (peresmian gelar keserjanaan), semuanya menentukan keserjanaan mahasiswa.

Karena malam itu adalah malam penentuan nasib makhluk, maka sangat baik jika diisi dengan doa doa termasuk membaca Surah Yasin sebagaimana yang dianjurkan hadis dan para ulama yang absah dan tidak diragukan keilumuannya dalam literasi keislaman.

Satu di antara hadis itu adalah; “Dari Abu Musa al-Asy’ari, dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Allah memandang rahmat-Nya pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.'” (HR Ibnu Majah no 1390).

Demikian sebagian fadilah malam Nisfu Sya’ban sebagai malam pengampunan dosa, malam penentuan nasib, malam penuh rahmat, dan malam persiapan menjelang Ramadan. Tahun 2025 malam Nisfu Sya’ban jatuh pada Kamis, 13 Februari 2025 selepas Magrib, dan puncaknya pada Jumat, 14 Februari 2025.

Sebagai implementasi ajaran Islam Wasathiyah (moderat dan tidak ekstrim memahami agama) sebagai yang diajarkan sahabat dan para ulama, Al-Markaz Al-Islami Jenderal M. Yusuf  memperingati malam Nisfu Sya’ban sebagai syiar yang sarat dengan nuansa ibadah yang dianjurkan seperti zikir, membaca al-Qur’an, salawat, salat sunat dan tausiyah.

Para warga dan jamaah diundang hadir dalam acara tersebut yang menghadirkan dua tokoh muda yakni Ust Rasul Amin SH (Imam di salah satu masjid di Amerika) dan Ust Icuk Rivai, Lc dai Indosiar.

Selamat bernisfu Sya’ban, semoga kita semua mendapat berkah dan ridho-Nya. Amin. (*)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments