Salat Idul Adha adalah salat sunnah yang dikerjakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Untuk memantapkan pelaksanaan salat Idul Adha, berikut ini tata cara pelaksanaannya :
Pertama, diawali dengan niat kemudian takbiratul Ihram. Niat shalat Idul Adha (makmum/ imam) sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatan li Idil Adha rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an (ma’mūman/ imaman) lillāhi ta‘ālā)
Kedua, disunnahkan membaca doa iftitah, kemudian membaca tasbih, tahmid dan tahlil sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر
(Subhanallahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illallah, wallahu akbar)
PERHATIKAN :
- Bacaan tasbih, tahmid dan tahlil ini diulangi sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan diulangi 5 kali pada rakaat kedua setelah intiqal (peralihan) bangkit dari sujud, masing-masing disusul melakukan takbir dengan mengangkat kedua tangan
- Hitungan takbir 7 kali setelah bacaan tasbih, tahmid dan tahlil pada rakaat pertama, tidak termasuk hitungan takbiratul ihram
- Pada saat melakukan 7 takbir pada rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat kedua disunnahkan membesarkan suara bagi laki-laki sebagai bentuk syiar berlebaran.
Ketiga, membaca Surah Al-Fatihah setelah Imam, dan selanjutnya sama seperti pada saat melakukan shalat 5 waktu.
KHUTBAH
Khutbah merupakan rukun dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha. Oleh karena itu, jamaah diharapkan tidak meninggalkan tempat dan mendengarkan khutbah Idul Adha secara seksama hingga selesai.
Demikian tuntunan Shalat Idul Adha