Rabu, Oktober 16, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaIbadahSetelah 13 Tahun Teliti Al-Quran, Pastor Ini Masuk Islam di Masjid Al-Markaz

Setelah 13 Tahun Teliti Al-Quran, Pastor Ini Masuk Islam di Masjid Al-Markaz

MASJIDALMARKAZ.OR.ID, Makassar – Hidayah Allah tidak datang sendiri, tetapi harus dijemput. Itulah yang dialami seorang pastor yang kemudian menyatakan memeluk Islam.

Di depan ribuan jamaah salat Jumat, Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M. Jusuf, Bernadus Payong Olla (51), berdiri mantap. Dituntun Imam Dr. KH. Maskur Yusuf, M.Ag, ia berikrar menyatakan menjadi seorang Muslim.  

Ketua Umum Yayasan Islamic Center, Prof. Dr. H. Basri Hasanuddin, MA kemudian tampil menyelamatinya dan menyerahkan kitab suci Al-Qur’an dan Buku Tuntunan Salat. Pada buku register Masjid Al-Markaz, Bernadus tercatat sebagai muallaf ke-4.590.

Setelah memeluk Islam, nama Bernadus yang selama 21 tahun menjadi pastor, kemudian berganti menjadi Muhammad Iqbal. Pria kelahiran Kupang 31 Desember 1972 itu, tak seperti muallaf kebanyakan yang baru belajar Islam dan membaca Al-Quran.

Ia sudah pandai membaca Al-Quran. Bahkan, banyak ayat-ayat Al-Quran yang sudah dihafalnya. Kisah Iqbal dalam menemukan hidayah cukup panjang. Tak kurang 13 tahun, ia mempelajari Al-Quran, lantas dibandingkan dengan keyakinannya selama ini.

Muhammad Iqbal (kiri, pakai songkok putih), sebelumnya bernama Bernadus Payong Olla, saat berikrar menjadi Muslim bersama 3 muallaf lainnya, dipimpin Imam Dr. KH. Maskur Yusuf, di Masjid Al-Markaz Al-Islami, baru-baru ini

Iqbal lantas mengutip Injil bahwa itu bermuara pada Al-Quran. “Injil berkata, Yohannes 17 ayat 3, engkaulah satu-satunya hidup yang kekal. Dan mereka tahu engkaulah tempat mereka menyembah. Dan Yesus adalah yang kau utus,.” paparnya.

Iqbal mengatakan, menemukan dalam Al-Quran, bahwa seseorang yang diutus tidak mungkin menyembah dirinya.

Bahkan Iqbal membacakan ayat tersebut yaitu Surah Ali Imran ayat 79, yang artinya

Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!”

Itulah yang membuatnya mantap memeluk Islam. Usai pelaksanaan salat Jumat, para jamaah kemudian memberi selamat dan menyatakan bahwa di antara sesame muslim itu bersaudara. (*)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments